Silverwork Leo adalah perajin perak warisan di Nagari Koto Gadang, Kecamatan IV Koto, Kabupaten Agam, Sumatera Barat. Dengan teknik tradisional yang diturunkan secara turun-temurun sejak zaman Belanda, Leo merangkai benang perak menjadi karya seni halus dan khas. Seperti tercatat dalam Kompas, Leo belajar kerajinan ini dari kakek dan ayahnya sejak kecil, dan kini masih secara seksama menata setiap benang untuk membentuk hiasan sulur pada bros maupun miniatur perak seperti Rumah Gadang dan Jam Gadang. Dia dikenal sebagai “Silverwork Leo”, salah satu dari sedikit master kerajinan perak yang terus mempertahankan teknik filigree khas Koto Gadang—baik dalam tenun maupun pahatan—dengan kualitas perak mencapai 99 %.

Tak hanya mencetak prestasi dalam keahlian kerajinan, Leo juga menjadi mitra binaan PT Semen Padang, bersama rekan pengrajin lainnya di Koto Gadang. Metode pembuatan yang diapresiasi tersebut mencakup filigree (anyaman benang perak) dan pahatan detail yang menghasilkan cincin, anting, kalung, gelang, hingga miniatur arsitektur Minangkabau. Meskipun sifatnya individual—setiap pengrajin memproduksi secara mandiri dari rumah masing-masing—interaksi kreatif seperti ini telah memperkuat identitas kerajinan perak Koto Gadang sebagai warisan budaya bernilai tinggi.