Fashion dan Kriya

Close

Ukiran Minang

Pandai Sikek, Kec. Sepuluh Koto, Kabupaten Tanah Datar, Sumatera Barat

Di Wilayah Minangkabau seni ukir kayu diterapkan pada bangunan rumah adat. Selain diterapkan pada bangunan, ornamen juga diterapkan pada perabotan, kain tenun, dan produk bahan logam, seperti kerajinan perak, emas dan kuningan. Di Minangkabau dapat digolongkan menjadi tiga bagian yaitu berasal dari bentuk tumbuh-tumbuhan, berasal dari bentuk binatang dan berasal dari bentuk benda-benda. Seni ukir tradisional di Minangkabau memiliki tiga jenis ukiran yang berdasarkan inspirasi terbentuknya seni ukiran. Pertama adalah seni ukir yang terinspirasi dari nama flora yaitu tumbuh-tumbuhan seperti aka barayun, aka duo ganggang, aka taranang, bungo anau, buah anau, bungo taratai dalam aie, daun puluik-puluik, daun bodi jo kipeh cino, kaluak paku kacang balimbiang, siriah gadang, dan siriah naiak. Kedua adalah seni ukir yang terinspirasi dari nama fauna yaitu hewan, seperti ayam mancotok dalam kandang, bada mudiak, gajah badorong, harimau dalam parangkok, itiak pulang patang, kuciang lalok, kijang balari dalam ransang, dan tupai managun. Ketiga seni ukir yang terinspirasi dari nama-nama benda-benda yang dipakai dalam kehidupan sehari-hari seperti ambun dewi, aie bapesong, ati-ati, carano kanso, jalo taserak, jarek takambang, jambua jarek rang pitalah, kaluak barayun, lapiah duo, limpapeh, kipeh cino dan sajamba makan

Bisa didapatkan di :